Akupedia.id, Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara kini semakin serius dalam menghapus kesenjangan energi antarwilayah, melalui program “Terang Kampungku” yang digagas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD). Program ini menghadirkan listrik 24 jam bagi desa-desa terpencil guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pelayanan dasar. Arianto, Kepala DPMD Kukar, menegaskan pentingnya peran listrik dalam pembangunan desa.
“Terang Kampungku bukan sekadar menerangi rumah warga, tapi juga menerangi masa depan desa melalui pemberdayaan ekonomi dan sosial,” ujar Arianto. Beberapa desa seperti Muhuran, Sebelimbingan, dan Tanjung Batuq Harapan telah tersambung jaringan PLN. Sementara itu, desa Enggelam dan Menamang Kanan mengandalkan PLTS komunal sebagai sumber energi.
Stabilnya pasokan listrik memungkinkan pelaku UMKM desa memperpanjang jam kerja, memakai peralatan modern, hingga memperluas pemasaran digital. Arianto menyebut, “Warga desa dapat mengembangkan usaha berbasis produksi, pengolahan hasil pertanian, dan kerajinan.” Produk lokal kini mulai bersaing di pasar regional dan nasional.
Manfaat listrik juga menjangkau sektor pendidikan dan kesehatan di pedesaan. Sekolah dan puskesmas yang sebelumnya terbatas kini dapat mengakses internet dan beroperasi lebih optimal. DPMD pun menegaskan bahwa kemajuan desa harus menyentuh semua aspek, bukan hanya ekonomi.
Arianto menambahkan bahwa peran serta masyarakat sangat penting untuk menjaga keberlanjutan fasilitas energi yang telah diberikan. “Kami akan terus menyesuaikan program sesuai kebutuhan masyarakat desa,” katanya. Kolaborasi antara warga dan pemerintah menjadi fondasi kuat dari keberhasilan ini.
Pemanfaatan listrik juga diarahkan untuk membangun desa digital yang mandiri. Sistem informasi desa dan pengembangan e-commerce lokal kini tengah dipersiapkan. Dukungan dari Pemkab Kukar diarahkan pada lahirnya inovasi desa berbasis digital.
Optimisme tumbuh seiring dengan semakin terangnya desa-desa di Kukar. “Dengan keberadaan listrik, potensi desa dapat digali dan dikembangkan secara maksimal,” ungkap Arianto. Harapannya, tak ada lagi desa yang tertinggal dalam peta pembangunan Kukar.
Melalui semangat kolaboratif, pembangunan desa terus bergerak menuju keadilan energi dan kemajuan bersama. Di Kukar, bukan hanya lampu yang menyala, tetapi juga harapan dan masa depan masyarakat yang makin bersinar.
(Adv/DiskominfoKukar)
Penulis : Arnelya NL