Akupedia.id, Kutai Kartanegara – Insiden misterius kematian massal ikan toman budidaya di daerah Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada Jumat, 20 Oktober 2023, telah menimbulkan kekhawatiran di komunitas setempat. Dalam perkembangan terbaru, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur telah mengeluarkan pernyataan mengenai situasi ini dan menyatakan keprihatinan mendalam terkait masalah ini.
“Kita semua dengan cemas menantikan hasil uji laboratorium, namun kita juga berharap agar pemerintah setempat segera mengambil tindakan konkret untuk meminimalkan kerugian yang dialami oleh masyarakat yang terkena dampak.” Muhammad Samsun, Wakil Ketua DPRD Kaltim yang mewakili Kutai Kartanegara.
Kematian mendadak lebih dari sepuluh ton ikan toman telah menimbulkan dampak serius bagi industri perikanan lokal dan mata pencaharian banyak individu.
“Situasi ini memerlukan tindakan cepat dan akurat. Kita perlu memahami penyebab kematian massal ini agar tindakan pencegahan yang sesuai dapat diambil untuk melindungi ikan budidaya di masa depan,” tegasnya.
DPRD Kaltim mendesak seluruh otoritas terkait untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan bertindak sesuai dengan temuan.
Penyelidikan yang sedang berlangsung oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Timur, bersama dengan Satuan Tugas Pengendalian Penyakit Ikan Provinsi, telah mencakup pengambilan sampel ikan dan air di sekitar keramba yang terkena dampak. Sampel-sampel ini saat ini sedang menjalani uji di laboratorium untuk mengungkapkan penyebab pasti kematian massal ikan toman ini.
“Kami belum dapat menyimpulkan, masih harus menunggu hasil uji sampelnya, baik untuk air maupun ikan,” menurut Irma Listiyawati, Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan PDSP DKP Kaltim.
Parameter kualitas air dinilai berada dalam batas normal, uji lanjutan di laboratorium terakreditasi sangat penting untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai penyebab kematian massal ikan toman ini.
Hasil dari penyelidikan dan uji laboratorium akan didiskusikan bersama Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kelautan dan Perikanan (BKIPM), serta lembaga terkait lainnya. Kolaborasi ini menjadi penting untuk memastikan penyelidikan yang akurat dan solusi yang sesuai dapat ditemukan.
Situasi kematian massal ikan toman ini memerlukan penyelesaian segera untuk melindungi industri perikanan lokal dan mata pencaharian para nelayan di Kutai Kartanegara. Semua pihak berharap bahwa penyebab kematian massal ini akan segera terungkap, dan langkah-langkah tindak lanjut yang sesuai dapat diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
ADV/DPRD/FR/63