Portalborneo.or.id, Samarinda – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim gencar melakukan sejumlah persiapan perencanaan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) agar tidak kalah saing, terlebih Bumi Etam sebagai wilayah pindahnya Ibukota Negara (IKN).
Berkaitan itu, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin, mengatakan, bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) melakukan akselerasi dengan sekolah eksisting (yang sudah ada rate) di dua kabupaten yaitu Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar).
“Maksudnya yang sekolah negeri, dan yang sudah ada Unit Sekolah Baru (USB) nya, itu sudah mulai,” kata Salehuddin, Selasa (14/3/2023).
Saat di tahun 2023 ini, sudah ada beberapa unit USB yang dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK), seperti SMA Negeri 3 Loa Kulu, kabupaten Kukar.
“Itu berandanya IKN, karena hampir berbatasan dengan kawasan induk pusat pemerintahan, termasuk di SMA 1 Sepaku pun, kalau tidak salah juga ada beberapa bantuan pemerintah provinsi,” kata Salehuddin.
“Walaupun kita fokus ke eksisting yang ada dulu, yang memang kurang sarana-prasarana nya kita dorong sarana-prasarananya, kemudian keberadaan gurunya kita dorong itu juga,” lanjut Salehuddin.
Menurut Salehuddin, proses IKN ini akan terus berjalan, dan kemungkinan besar di tahun 2024 tenaga kerja, baik itu dari kementrian atau dari segala macam aspek untuk membangun IKN, akan memerlukan tenaga kerja yang berdomisili dikawasan sekitar IKN.
“Pemprov melalui Disdikbud sudah sangat sigap, dan kami komisi IV sudah menyampaikan itu, Alhamdulillah ini sudah berjalan persiapannya, yang artinya di daerah beranda nya ini PPU sama Kukar itu sedang kita benahi,” kata Salehuddin.
Menjelang IKN, dirinya menyampaikan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kaltim cukup naik, namun tidak signifikan. Salehuddin berharap, dalam peningkatan SDM Kaltim, melalui Disdikbud dan DPSDM BKD dapat memaksimalkan program-program yang dapat memajukan SDM di Bumi Etam.
“Insyaallah di tahun 2023 ini hampir 3,5 Triliun itu khusus untuk pendidikan dan itu bagian dari upaya kita untuk meningkatkan, bukan hanya siswa tapi termasuk juga guru, tenaga pendidikannya juga akan kita perhatikan,” tutup Salehuddin.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/ADV/Frisca)