Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/akupedia/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/akupedia/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/akupedia/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/akupedia/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39
Keluarga dan Sekolah Perlu Memahami Kondisi Mental Anak

Keluarga dan Sekolah Perlu Memahami Kondisi Mental Anak


Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/akupedia/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Portalborneo.or.id, Samarinda – Diketahui, warga Samarinda digegerkan dengan adanya peristiwa siswa SMKN 5 Samarinda yang mengambuk sambil membawa senjata tajam. Hal ini membuat Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, bersuara.

Puji menilai, hal ini menjadi peran keluarga dalam mengawasi sang anak. Karena keluarga lah sebagai garda terdepan dalam tumbuh kembang anak.

Baca juga  Bupati Kukar Buka Festival Ramadan di Kelurahan Maluhu

“Peristiwa itu bicara soal bagaimana peran keluarga. Termasuk fungsi keluarga terhadap perkembangan anak dari kecil sampai dia dewasa,”terangnya ditemui awak media di Kantor DPRD Samarinda pada Kamis, (2/3/2023).

Menurut Puji, siswa SMKN 5 tersebut harus dilakukan bimbingan konseling dan skrining untuk mengetahui faktor penyebab dirinya berbuat demikian. Hal ini guna peristiwa tersebut tak terulang kkembali.

Baca juga  Hari Hutan Sedunia, Bioma Foundation Ibaratkan Hutan Sebagai Barang Antik

“Semua harus berperan dan apa sebabnya, pengaruhnya apa itu yang harus kita cari. Jadi secara psikologis memang pihak sekolah pendidikan harus mencari permasalahannya,”tegasnya.

Politisi Partai Demokrat ini juga menganggap peristiwa tersebut menjadi suatu pelajaran bagi institusi pendidikan. Dimana, tenaga pendidik dan guru harus berperan sebagai pengganti orangtua untuk memahami kondisi para pelajar.

Baca juga  Anggaran Rp4 Miliar untuk Bangun Dua Pabrik Kelapa di Pesisir Kukar

(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/ADV/Sya*)

Berita Lainnya

© Copyright 2022 - 2023 Akupedia.id, All Rights Reserved