Portalborneo.or.id, Kutai Kartanegara – Wakil Ketua DPRD Kaltim dapil Kutai Kartanegara, Muhammad Samsun melaksanakan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) terhadap masyarakat di Jalan Jenderal Sudirman, Desa Tani Bakti, Kecamatan Samboja, Minggu (5/2/2023). Ini dilakukan dalam rangka memberikan penguatan terkait kaidah bangsa Indonesia.
Samsun menjelaskan, kaidah-kaidah bangsa Indonesia yang dimaksud antara lain, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
“Kaltim ini mini nya Indonesia, sukunya bermacam-macam, dari, Kutai, Jawa, Bugis, Banjar, Dayak, Batak, Papua, semua ada disini, semua hidup rukun. Karena telah memahami empat konsensus bangsa dan dijalankan dengan baik. Nah hari ini kembali di sosialisasikan,” kata Samsun.
Keberagaman ini akan bertambah, seiring datangnya penduduk baru dari luar, terlebih di Kaltim yang saat ini sedang dalam proses pembangunan IKN. Bersamaan itu, Samsun mengaku belakangan juga pihaknya banyak membahas pembangunan non fisik, yakni pengembangan sumber daya manusia (SDM) Kaltim, agar tak kalah bersaing dengan SDM diluar Kaltim.
“Seperti juga dalam diskusi kita tadi, salah seorang masyarakat meminta untuk dibimbing, dikawal, diarahkan mengenai legalitas UKM, karena yang terjadi sekarang, untuk penyiapan makan (katering) pekerja IKN. Ini akan kita kawal agar jangan sampai masyarakat Kaltim justru tertinggal. Baik SDM maupun taraf hidupnya,” kata Samsun.
Sementara itu, Camat Samboja Barat Burhanuddin melalui Sekretaris Kecamatannya menuturkan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya, dengan diadakannya sosialisasi wawasan kebangsaan ini di wilayahnya.
“Bayangkan, banyak yang tidak hafal Pancasila, apalagi tentang konsensus kebangsaan, inilah pentingnya kegiatan ini, menambah kuat rasa nasionalisme dan kebangsaan kita,” katanya.
Senada dengan itu, Abdul Rasyid salah satu warga yang berkesempatan hadir di Sosbang pun berharap melalui agenda ini dapat menjadi langkah dalam mencerdaskan masyarakat.
“Artinya, gedung-gedung tinggi dan mewah yang telah dibangun oleh pemerintah tidak akan menjadi baik jika sumber daya manusianya tidak mumpuni karena akan menjadi ancaman tersendiri apalagi IKN akan dibangun di Kaltim,” tandasnya.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/ADV/Frisca)