Demi Pertumbuhan Anak, Warga Minta Pemerintah Fasilitasi Lahan Bermain dan Belajar Khusus di Lingkungan Rumah

Foto: Ananda Emira Moeis bersama Warga RT 67 Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kota Samarinda, (15/2/2023)
Foto: Ananda Emira Moeis bersama Warga RT 67 Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kota Samarinda, (15/2/2023)

Portalborneo.or.id, Samarinda – Dukungan pemerintah terhadap peran serta dalam pertumbuhan anak yang baik sangat diperlukan. Ini dapat dilakukan dengan menghadirkan fasilitas bermain sekaligus belajar di lingkungan sekitar rumah.

Karena tidak adanya fasilitas bermain untuk anak di wilayah RT 67 Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kota Samarinda, warga sontak mengadu ke Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) daerah pemilihan Kota Samarinda Ananda Emira Moeis.

Baca juga  Gaduh! Akibat Perbedaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah

“Kami di sini tidak ada fasilitas bermain untuk anak-anak, sekiranya bisa dibangun,” kata Rahmat, perwakilan warga di RT 67 saat Ananda menggelar serapan aspirasi, saat Rabu (15/2/2023).

Merespon itu, Ananda menjelaskan kalau fasilitas bermain anak bisa saja diperjuangkan. Hanya, mesti ada legalitas yang jelas terkait lahannya. Karena pemerintah tidak bisa membangun begitu saja di atas lahan yang legalitasnya tak jelas.

Baca juga  Mashari Rais Gelar Sosialisasi Kebangsaan, Sasar Siswa Sekolah Demi Menegaskan Ideologi Bangsa

“Permintaan fasilitas bermain sepertinya di bawah wewenang Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Itu bisa. Cuma kembali lagi ke legalitasnya,” jelasnya Ananda.

Kebetulan, pihaknya berada di Komisi IV yang bermitra kerja langsung dengan Dispora Kaltim yang membidangi olahraga dan kepemudaan. Sehingga dapat dikoordinasikan,

“Hanya saja, kami selalu tekankan perlu legalitasnya,” tegas Ananda.

Ini berangkat dari pengalaman sebelumnya, pernah memperjuangkan pembangunan di daerah pemilihannya namun tak dapat dilanjutkan karena terkendala legalitas.

Baca juga  DP2PA Samarinda Cegah Penyebab Terbesar Kasus Stunting

“Dulu saya mau bantu membangun Taman Pendidikan Alquran (TPA) di Kelurahan Lempar. Warga saat itu menginginkan pelebaran tempat belajar mengaji tersebut. Saya semangat mau bantu, tapi ternyata terkendala legalitasnya. Sayang sekali. Makanya, kalau bisa harus ada legalitasnya dulu. Legalitas ini penting soalnya,” tukas Ananda.

(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/ADV/Frisca)

Berita Lainnya

© Copyright 2022 - 2023 Akupedia.id, All Rights Reserved