Portalborneo.or.id, Samarinda – Presentasi realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Timur tahun 2022 ialah tertinggi di Indonesia. Ditjen Bina Keuangan mendatata per tanggal 29 Desember 2022 Kaltim berada pada posisi pertama dengan 124,60 persen dari rata-rata pendapatan nasional 93,48 persen. Namun Kaltim masuk 10 daerah terendah dalam realisasi belanja APBD provinsi se Indonesia tahun 2022.
Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo dalan rakor Pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Senin (2/12/2022) menyebut, 10 provinsi dengan realisasi belanja terendah yaitu; NTB 83,88 persen, DKI Jakarta 83,64 persen, Papua Barat 83,25 persen, Kepulauan Bangka Belitung 81,25 persen, Sulawesi Tengah 80,36 persen, Sulawesi Selatan 79,95 persen, Kalimantan Utara 79,17 persen, Kalimantan Timur 77,77 persen, Maluku Utara 67,42 persen dan Papua 56,79 persen.
Gubernur Kaltim H Isran Noor pun meminta terhadap jajarannya serta pemerintah kabupaten/kota guna melakukan tinjauan ulang terhadap sistem penatausahaan keuangan dan manajemen pelaksanaan kegiatan agar realisasi serapan anggaran sesuai dengan target.
“Jangan terlalu kaku, kalau kaku, ya begini, menjadi sorotan terus tiap tahun. Karena di daerah itu dianggap tidak mampu membelanjakan uangnya, padahal uangnya sedikit. Ini saya sampaikan biar jadi bahan pokok pikiran kita,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun saat dikonfirmasi awak media menambahkan, persyaratan-persyaratan yang menjadi penghambat tentu harus dihilangkan seperti halnya persyaratan administratif.
“Makanya kita ada perencanaan pembangunan. Jadi kalau sudah melalui tahapan perencanaan sudah dianggarkan tetapi tidak di belanjakan berarti ada yang salah. Jadi saya rasa harusnya terserap semua anggaran,” kata Samsun.
“Susah loh kita cari anggaran, masa sudah dicari tetapi tidak terpakai, yang rugi rakyat,” tambah Samsun.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Dzl)