Portalborneo.or.id, Samarinda – Jelang penghujung masa kerja Tahun 2022, Komisi III DPRD Kaltim melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) membahas progres program kerja dari Dinas PUPR-PERA Kaltim Tahun Anggaran 2022 di Kantor DPRD Kaltim, Selasa (20/12/2022).
RDP ini juga membahas Rencana Kegiatan bersama Dinas PUPR-PERA Kaltim untuk Tahun Anggaran 2023 mendatang. Ketua Komisi III Veridiana Huraq Wang menyebutkan, ada tiga yang diberi addendum, 50 hari kerja sesuai dengan Pergub.
Dari tiga ini, dua bisa diselesaikan seperti Drainase di Jalan DI Pandjaitan. Tetapi satu yang tidak bisa yaitu bendungan Sebuntal di Marang Kayu karena persoalan lahan.
“Jadi masalah lahan yang belum clear. Sehingga, seberapa lahan yang siap itu yang dikerjakan. Yang tidak siap, dari anggaran itu nanti dikembalikan,” kata Veri sapaan karib Veridiana Huraq Wang.
Secara umum progres sudah berjalan semua, seperti rumah layak huni meski masih berproses tetapi material telah onsite. Sehingga tinggal melanjutkan saja. Sementara untuk pembangunan kedepannya pada APBD 2023, ada memang yang terlihat pincang.
“Maksudnya Kaltim terdapat 10 kabupaten/kota namun yang paling banyak ke Talisayan Berau. Nah kita bisa memahami karena perlu segera diselesaikan, kepalang tanggung karena sudah dikerjakan menggunakan anggaran tahun-tahun sebelumnya,” sebut Veri.
Mudah-mudahan dengan tuntasnya anggaran di tahun 2023 nanti tahun 2024 diarahkan ke daerah tertinggal. Terutama Kutai Barat dan Mahakam Ulu, sambung Politikus Partai PDI Perjuangan ini.
Ada hal lain juga yang cukup melegakan untuk di wilayah Mahakam Ulu yaitu sungai Palu, pada APBD 2023 terdapat anggaran sebesar Rp25 M.
“Namun perlu ada re-design yang benar-benar perlu diperhatikan mengingat sungai tersebut memiliki arus deras. Arusnya deras sekali dan cukup lebar, jadi apakah harus menggunakan belly bentang panjang karena jika menggunakan tiang-tiang khawatir tekanan arus deras menghantang tiang tersebut,” ujar Veri.
Veri mengungkapkan, cita-cita Mahakam Ulu untuk membangun bandara di Mahakam Ulu juga sudah mendapat angin segar karena di APBD 2023 terdapat penganggaran sisi darat untuk bandara.
Veridiana berharap semoga perjuangan ini bisa terus dilakukan hingga Mahulu bisa memiliki Bandara dan bisa menjadi dekat dengan perkotaan.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id)