Portalborneo.or.id, Samarinda – Anggota Badan Pembentuman Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kaltim Agiel Suwarno mengajak masyarakat Bumi Etam untuk membangun semangat nasionalis serta wawasan kebangsaan.
“Jangan sampai rantai kebangsaan memudar dan Pancasila, UUD 1945, NKRI, serta Bhineka Tunggal Ika kehilangan ruh nya pada setiap elemen masyarakat,” kata Agiel Suwarno saat melalukan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) pada 9-11 Desember 2022 terhadap masyarakat di Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur.
Agiel menjelaskan, perlu konsepsi kemampuan dan kemauan kuat untuk menopang kebesaran dan keluasan Indonesia. Nilai luhur yang terbalut dalam empat pilar kebangsaan harus dipahami seluruh masyarakat dan generasi muda.
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang mengutamaman kesatuan dan persatuan. Dimana terdapat nilai melekat pada diri setiap warga negara atau norma kebaikan yang terkandung dan menjadi ciri kepribadian bangsa, bersumber dari nilai Proklamasi, Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
“Karenanya kita gencar melakukan sosbang agar kesadaran terhadap empat pilar kebangsaan terus ditanamkan dan tumbuh. Sehingga jangan sampai terkubur dan pelan-pelan hilang tergerus era dunia yang semakin berkembang,” tandasnya.
Dalam optimalisasi peran serta masyarakat untuk meningkatkan wawasan kebangsaan pula, Agiel Suwarno mengundang Gopi Susanto sebagai pemateri.
Dalam kesempatannya, Gopi menerangkan Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara, karena terdapat nilai yang terkandung yakni, ke-Tuhan-an, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan, logis, estetis ideal, sosial, spiritual, dan nilai positif lainnya.
Kemudian, mengenai Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan NRI alias dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia, dimana harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu saling menghargai antar masyarakat tanpa memandang, suku, ras, hingga agama.
“Kita lahir tidak bisa memilih lahir dari suku apa, dan dimana, tapi kehendak Yang Maha Esa yang mengatur kita. Perbedaan itu merupakan kekayaan. Seperti beda bahasa terkadang dapat mempersatukan kita untuk saling mengenal,” sambungnya.
Selanjutnya, mengenai NKRI. Gopi menuturkan, masyarakat untuk tidak hidup individualisasi melainkan berpikiran kritis dan mempunyai semangat kuat untuk rasa sosial yang tinggi.
“Jika NKRI tidak dijaga maka akan banyak Negara asing yang ingin menjajah Negara tercinta kita Indonesia, sebab kekayaan alam dan kebudayaan yang kita miliki membuat mereka iri dan ingin menguasai Negara kita,” katanya.
Sementara, berkaitan dengan UUD 1945. Gopi menjelaskan terdapat prinsip yang diatur dalam UUD 1945 diantaranya, kedaulatan rakyat dan negara hukum, pembatadan kekuasaan organ negara, hubungan antar lembaga, hingga lembaga negara dan warga.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id)