Akupedia.id, Bontang – Tragedi menyeret nyawa seorang pelajar SMP bernama Muhammad Nur Akbar (15) di Desa Santan Ulu, Kutai Kartanegara, menjadi perhatian warga dan aparat. Korban tewas diterkam buaya saat memancing di Sungai Santan pada Selasa siang (8/7/2025). Kejadian ini pun mendapat respons cepat dari pihak kepolisian setempat.
Kapolsek Marangkayu, Iptu Risal, menyampaikan peringatan keras kepada masyarakat agar lebih waspada saat beraktivitas di sungai. “Warga kami imbau tidak memancing atau bermain di tepian sungai, terutama sore hari,” ujarnya. Ia juga mengingatkan bahwa wilayah tersebut memang dikenal sebagai habitat buaya liar.
Korban saat itu diketahui sedang memancing bersama dua temannya, Agung dan Didik. Mereka duduk di tepi sungai dan tidak menyadari adanya bahaya yang mengintai. “Disitu korban dan yang lain tidak sadar ada buaya,” kata Kepala Desa Heri Budianto.
Buaya tiba-tiba datang dan menyeret korban ke tengah sungai, menyebabkan kedua temannya panik. Upaya penyelamatan pun gagal karena kekuatan buaya yang sangat besar. “Rekannya sempat berusaha menarik baju Akbar, namun buaya itu terlalu kuat,” tutur Heri.
Warga yang mendengar teriakan langsung melakukan pencarian menyusuri sungai dengan perahu ketinting. Upaya pencarian terus dilakukan hingga malam hari. Barulah sekitar pukul 23.30 Wita, jasad korban berhasil ditemukan mengambang.
Kondisi jasad masih utuh namun mengalami luka berat di kaki dan paha. “Utuh (tubuh), tapi ada luka gigitan di kaki dan paha kanan,” terang Heri. Temuan ini menambah duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat desa.
Dengan kejadian ini, pihak desa dan kepolisian mengajak warga untuk lebih mengenali potensi bahaya di lingkungan sekitar. Sungai Santan, meski biasa dimanfaatkan untuk memancing dan bermain, harus disikapi dengan kehati-hatian. Edukasi dan pengawasan menjadi penting agar peristiwa serupa tidak terulang.
Sumber : https://kaltim.tribunnews.com/2025/07/09/kronologi-pelajar-smp-tewas-diterkam-buaya-saat-memancing-di-sungai-santan
Penulis : Arnelya NL