(Kegiatan Posyandu Bogenvile l Bukit Biru)
akupedia.id, TENGGARONG – Posyandu Bogenvile I yang terletak di Kelurahan Bukit Biru, Kutai Kartanegara, kembali mencatatkan prestasi luar biasa dalam pelayanan kesehatan balita. Dalam kegiatan rutin yang berlangsung pada Rabu (07/05), seluruh balita yang terdaftar hadir dengan 100 persen tanpa ada satu pun kasus gizi buruk atau stunting.
Siti Aminah, salah satu kader Posyandu Bogenvile I, mengungkapkan bahwa kesuksesan ini bukan hanya karena program-program kesehatan yang diberikan, tetapi juga karena semangat kebersamaan yang dimiliki masyarakat, khususnya para ibu.
“Kami bersama-sama menyiapkan kegiatan ini. Syukurnya, seluruh ibu datang membawa balitanya. Rata-rata berat badan balita pun mengalami peningkatan,” ungkapnya.
Menurut Siti, keberhasilan ini merupakan hasil dari pendekatan edukasi yang berkelanjutan kepada orang tua mengenai pentingnya gizi, kebersihan, dan pola asuh yang baik. Dalam dua periode terakhir, posyandu ini bahkan tidak menjalankan program pemberian makanan tambahan karena tidak ada anak yang mengalami kekurangan gizi.
“Program itu tetap tersedia, tapi tidak kami salurkan karena semua balita dalam kondisi gizi yang baik,” tambahnya.
Posyandu Bogenvile I menunjukkan bahwa ketika masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan anak dan bekerjasama dengan baik, hasilnya bisa sangat luar biasa. Pencapaian ini menjadi contoh nyata bagaimana pemberdayaan masyarakat dapat berkontribusi dalam pencegahan stunting. Dengan kolaborasi antara kader posyandu dan masyarakat, setiap balita di wilayah tersebut dapat tumbuh dengan gizi yang baik dan sehat.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, memberikan apresiasi tinggi terhadap Posyandu Bogenvile I yang telah berhasil mencegah stunting di wilayahnya. Ia menyebut Posyandu Bogenvile I sebagai contoh sukses dari pemberdayaan masyarakat yang patut dicontoh oleh posyandu lain di daerah tersebut.
“Keberhasilan ini membuktikan bahwa ketika masyarakat sadar, dan kadernya aktif, hasilnya bisa luar biasa. Ini adalah bentuk investasi pembangunan manusia sejak usia dini,” jelas Arianto.
Arianto juga menegaskan bahwa DPMD Kukar akan terus memperkuat dukungannya terhadap posyandu sebagai garda terdepan pelayanan dasar masyarakat. Dengan memberikan pelatihan kader, pendanaan yang cukup, serta sinergi antar sektor, DPMD Kukar berkomitmen untuk mendorong pencapaian serupa di wilayah lainnya.
“Keberhasilan menjaga status gizi dan mencegah stunting adalah indikator penting pembangunan desa dan kelurahan. Ini tidak boleh dianggap remeh,” tutupnya. (Adv)