Portalborneo.or.id, Samarinda – Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Sri Puji Astuti, selalu berupaya untuk menekan angka stunting di Kota Samarinda.
Bukan hanya pihaknya saja, tetapi Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) selalu menoreh perhatian terharap kasus stunting, Senin (10/10/2022).
Dari data yang dihimpun dari media ini, lebih dari 80 persen orang tua belum membawa balitanya ke Posyandu guna dilakukan pemerikasaan.
Oleh sebab itu ihwal stunting, tidak bisa dianggap remeh karena hal ini bisa mengakibatkan balita gagal tumbuh akibat kekurangan gizi, Senin (10
“Angka stunting masih belum menemui angka yang rill karena para orang tua belum melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan ke Posyandu,” tegas Puji.
Perempuan yang kerab disapa Puji ini menegaskan, uk menekan angka stunting di kota Samarinda harus ada Kerjasama dari RT, Lurah, dan Camat.
Mengapa demikian, agar seluruh masyarakat Kota Tepian rutin melakukan pemeriksaan balitanya di posyandu untuk mengetahui tumbuh kembang anak.
“Sosialisasi dari RT hingga Kecamatan harus dilakukan demi menekan angka stunting pentingnya pemeriksaan ke posyandu,” ujarnya.
Dirinya pun meminta agar Pemkot dapat melakukan kerjasama dari stakeholder yang ada agar angka stunting bisa melandai.
“Stakeholder juga harus turun tangan. Baik dari Pemerintah, swasta, dunia usaha harus ikut berkontribusi,” tandasnya.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Nfl/ADV)