Run Street Ramadhan Kukar Tumbuhkan Ekonomi Digital Pelaku UMKM

TENGGARONG — Run Street Ramadhan di Kutai Kartanegara bukan hanya soal olahraga malam, melainkan lompatan digital bagi UMKM lokal. Puluhan pedagang terlibat aktif menjajakan produk melalui media sosial dan platform pembayaran nontunai saat acara berlangsung.

Komunitas digital Kukar mendampingi kaum muda dan pelaku usaha untuk mengembangkan sistem pemasaran online, mulai dari pengepakan produk, promosi via Instagram, hingga absensi digital. Hasilnya, transaksi tidak hanya menambah jumlah pelanggan, tetapi juga memperluas jaringan pasar.

Baca juga  Kukar Idaman, Program Bantuan Rp 50 Juta Per RT dari Pemkab Kukar

Panitia mendirikan “booth digital” yang menyediakan Wi‑Fi, layanan QR‑Pay, dan petunjuk pendaftaran online. Banyak pedagang mencatat peningkatan pemesanan setelah acara, terutama dari peserta yang melihat produk via feed sosial media. Produk laris termasuk kudapan khas Ramadhan dan kerajinan tangan.

Dinas Koperasi & UMKM bekerja sama dengan pihak perbankan untuk memberi pelatihan digital singkat, termasuk pencatatan penjualan digital dan pelaporan sederhana. Akses ini menjadi nilai tambah karena memperluas peluang usaha dan mempermudah evaluasi bisnis.

Baca juga  Rp 49 Miliar untuk Peningkatan Jalan Poros Kahala-Tabang di Kukar

Peserta yang mengikuti lari pasca-buka juga disuguhi promosi hanya dengan scan QR Code booth. Sistem ini memudahkan transaksi cepat dan membantu pedagang fokus pada layanan, bukan kas tunai. Inovasi seperti ini dinilai mendukung inklusi keuangan desa.

Kepala Dispora menyatakan bahwa level digitalisasi ini adalah titik tolak baru bagi penyelenggaraan event olahraga publik di Kukar. “Ikon Ramadhan yang merangkul ekonomi digital UMKM lokal semakin relevan dengan tren masyarakat modern,” ungkapnya.

Baca juga  Lahan Eks Tambang Akan Dimanfaatkan Kelompok Tani di Marangkayu

Pemerintah daerah menyiapkan lanjutan berupa pelatihan daring UMKM, model kurasi produk, serta pendampingan manajemen keuangan berbasis digital. Harapannya, kesejahteraan pelaku usaha meningkat dan aktivitas online tetap hidup setelah festival selesai.

Dengan keberhasilan awal ini, Run Street Ramadhan Kukar bisa menjadi studi kasus mesti diadopsi pemerintah daerah lain. Gerakan olahraga publik menjadi kunci inovasi ekonomi masyarakat berbasis digital dan inklusif.

Berita Lainnya