Dampak GPM Kukar 2025 Dirasakan Langsung oleh Warga, Pangan Murah Menjangkau Daerah Terpencil

KUTAI KARTANEGARA — Warga di wilayah terpencil dan pinggiran Kutai Kartanegara mulai merasakan manfaat nyata dari pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) Kukar 2025. Program ini menghadirkan bahan pokok dengan harga terjangkau yang selama ini sulit dijangkau masyarakat desa karena faktor distribusi dan harga pasar yang tinggi.

Salah satu warga Kecamatan Sebulu, Marlina, menyampaikan bahwa kegiatan GPM sangat membantu terutama bagi keluarga berpenghasilan rendah. Ia mengaku bisa menghemat hingga 30 persen dari belanja kebutuhan pokok berkat program tersebut. Dengan pendapatan terbatas, selisih harga ini sangat berarti untuk kebutuhan rumah tangga lain.

Baca juga  Seluruh Program di Tahap Satu Sukses di Realisasikan Pemdes Sumber Sari

Pelaksanaan GPM yang digelar secara keliling ke berbagai kecamatan membawa dampak signifikan. Selain mendekatkan akses pangan murah, kehadiran pemerintah daerah di tengah masyarakat menciptakan rasa aman terhadap potensi gejolak harga. Warga tidak lagi panik saat harga pasar berfluktuasi, karena mereka tahu akan ada intervensi dari program ini.

Mekanisme distribusi yang disiapkan oleh Dinas Ketahanan Pangan juga semakin terkoordinasi. Kolaborasi dengan BUMDes dan pelaku usaha lokal membuat logistik ke daerah terpencil lebih efisien. Pemerintah daerah pun menegaskan bahwa keberlanjutan program akan diperkuat menjelang momen besar lainnya seperti Idul Adha dan Natal.

Baca juga  Pemerintah Kecamatan Muara Muntai Menggelar Gotong Royong Untuk Peringati BBGRM

Keterlibatan masyarakat dalam menyambut GPM menjadi indikator penting bahwa kebijakan ini tepat sasaran. Melalui pendekatan langsung ke lapangan, GPM Kukar tidak hanya menyentuh sisi ekonomi, tetapi juga memperkuat hubungan antara pemerintah dan rakyat dalam mewujudkan ketahanan pangan yang inklusif.

Berita Lainnya