Desa Jembayan Andalkan Situs Sejarah untuk Bangun Wisata Berbasis Kearifan Lokal

Kepala Desa Jembayan: Erwin

Akupedia.id, LOA KULU — Pemerintah Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), mulai mengembangkan potensi wisata sejarah sebagai strategi pembangunan berbasis lokal. Langkah ini diwujudkan melalui pemanfaatan tiga situs bersejarah yang telah lama menjadi bagian dari warisan budaya desa.

Tiga situs tersebut yakni Makam Raja Kutai Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa, Makam Aulia Habib Abdurrahman bin Husin bin Yahya, dan satu situs peninggalan kolonial berupa Bunker Jepang. Ketiganya tersebar di dua wilayah RT dan kini tengah dirancang untuk ditata sebagai objek wisata unggulan desa.

Kepala Desa Jembayan, Erwin, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyusun rencana jangka menengah untuk mengelola kawasan tersebut secara terpadu. Ia menegaskan bahwa wisata sejarah dan religi harus dikembangkan dengan pendekatan edukatif dan berorientasi pada pelestarian nilai-nilai budaya lokal.

Baca juga  Optimalisasi Ekonomi Kreatif Desa di Tenggarong Seberang

“Kami ingin menjadikan tempat-tempat ini tidak hanya sebagai objek wisata religi dan sejarah, tapi juga sebagai ruang edukasi dan pelestarian budaya. Masyarakat bisa merasakan manfaat ekonomi sekaligus belajar dari sejarah leluhur mereka,” kata Erwin, Senin (6/5/2025).

Rencana ini mendapatkan dukungan penuh dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar. Kepala DPMD Kukar, Arianto, mengungkapkan bahwa inisiatif desa-desa dalam menggali potensi lokal patut diapresiasi, terutama ketika pendekatannya melibatkan partisipasi masyarakat secara langsung.

Baca juga  Ratusan Penari Warnai Pembukaan KFBN

Menurut Arianto, pengembangan wisata sejarah berbasis desa tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi, tetapi juga memperkuat identitas kultural masyarakat. “Desa-desa seperti Jembayan memiliki kekuatan khas yang bisa menjadi daya tarik wisata sekaligus menjadi sarana pembelajaran lintas generasi,” ujarnya.

Fokus pengembangan akan diarahkan pada sejumlah aspek strategis. Mulai dari perbaikan akses jalan menuju situs, penyediaan papan informasi sejarah, hingga pelatihan masyarakat lokal sebagai pemandu wisata. Situs Bunker Jepang yang selama ini kurang terawat juga masuk dalam prioritas revitalisasi.

Pemerintah desa juga tengah menjajaki peluang kerja sama dengan komunitas sejarah dan akademisi lokal guna memperkaya narasi dan dokumentasi tentang ketiga situs tersebut. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengalaman wisatawan dan mendorong pengembangan wisata berbasis konten sejarah yang kuat.

Baca juga  DPMD Kukar Kembangkan Aplikasi Digital untuk Pendataan LKD

Dengan model pengelolaan yang inklusif, Desa Jembayan menargetkan dalam beberapa tahun ke depan dapat menjadi percontohan desa wisata sejarah di Kukar. Pemerintah desa berharap, program ini bisa menjadi motor penggerak ekonomi alternatif di luar sektor pertanian yang selama ini dominan.

DPMD Kukar sendiri berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan teknis dan fasilitasi anggaran agar cita-cita Desa Jembayan menjadi desa wisata berbasis sejarah dapat terwujud secara berkelanjutan.

(Adv/DPMD/Kukar)

Berita Lainnya