Akupedia.id, TENGGARONG – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), bersama Forum Puspa Kukar, baru-baru ini melakukan studi tiru ke Bandung untuk belajar dari keberhasilan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk memperkuat program pemberdayaan di Kukar.
Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayitno, mengungkapkan kekagumannya terhadap pencapaian DP3AKB Jawa Barat, terutama program Sekolah Perempuan yang berfokus pada pemberdayaan melalui keterampilan hidup.
“Kami sangat belajar banyak dari aktivitas Forum Puspa Jawa Barat yang cukup dinamis. Mereka mampu mengimplementasikan program kerja dengan baik dan menjadi percontohan nasional,” ujarnya.
Ia menyampaikan rencana untuk mengombinasikan konsep Sekolah Perempuan Jawa Barat dengan program Mal Pelayanan Perempuan dan Anak yang akan dikembangkan di Kukar. Konsep ini, kata Hero, akan menjadi wadah untuk pelatihan keterampilan, dilengkapi dengan galeri workshop sebagai ruang inovasi perempuan.
“Tidak hanya menyediakan pelatihan keterampilan, tetapi juga akan ada galeri workshop sebagai ruang inovasi bagi perempuan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hero melihat potensi besar dari model ini untuk membekali perempuan dengan keterampilan siap kerja, serupa dengan program penempatan lulusan Sekolah Perempuan di sekolah berbasis keterampilan di Jawa Barat.
“Model ini sangat penting untuk diterapkan di Kukar guna memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing dan tangguh dalam menghadapi tantangan masa depan,” katanya.
Hero berharap Forum Puspa Kukar, yang baru saja dibentuk, dapat mengadopsi model ini untuk memperkuat pemberdayaan perempuan di Kukar hingga tahun 2027. Ia juga mengapresiasi dukungan internasional yang didapatkan Forum Puspa Jawa Barat dari negara seperti Korea, yang memperkuat dampak program mereka hingga tingkat global.
“Kita melihat bahwa pemberdayaan perempuan dan anak bukan hanya tanggung jawab lokal, tetapi juga merupakan isu yang dihadapi secara global,” ungkapnya.
Saat kembali ke Kukar, DP3A Kukar berencana mengimplementasikan berbagai inovasi yang mereka pelajari dari Bandung. Ia optimis bahwa langkah-langkah ini akan membawa perubahan besar bagi kesejahteraan perempuan dan anak di daerahnya.
“Kami yakin, dengan pendekatan yang tepat, kami dapat memperkuat kesejahteraan perempuan dan anak di Kukar serta meningkatkan peran aktif mereka dalam pembangunan daerah,” pungkas Hero. (*)
Penulis : Dion