Pemberdayaan Keluarga di Tenggarong Lewat Pelatihan Tata Boga

Foto: Pelatihan Keterampilan Tata Boga kembali diselenggarakan untuk keluarga berisiko stunting di Balai Kecamatan Tenggarong.

Akupedia.id, TENGGARONG – Pada upaya menekan angka stunting di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) menyelenggarakan Pelatihan Keterampilan Tata Boga bagi keluarga berisiko. Kegiatan ini berlangsung di Balai Kecamatan Tenggarong pada Selasa (17/9/2024) dan diikuti dengan antusias oleh para peserta.

Plt Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayetno, menyatakan bahwa program ini tidak hanya sekadar pelatihan memasak, tetapi menjadi langkah strategis untuk menciptakan kemandirian keluarga untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi.

Baca juga  Semarak Festival Ramadhan Maluhu, 6 Lomba Religi Digelar Selama Lima Hari

“Kami ingin keluarga memiliki pengetahuan yang memadai tentang bagaimana mempersiapkan makanan yang tidak hanya enak, tapi juga sehat dan sesuai dengan kebutuhan gizi anak-anak mereka,” jelas Hero.

Pelatihan ini dirancang sebagai bagian dari upaya jangka panjang untuk memerangi stunting dengan memperkuat kemampuan keluarga, terutama ibu-ibu, dalam mengelola bahan makanan. Sasaran utama adalah keluarga yang rentan stunting, di mana asupan gizi memegang peran penting pada masa tumbuh kembang anak.

Baca juga  Membentuk Barisan Terdepan Perlindungan Perempuan dan Anak di 52 Desa

Selain keterampilan tata boga, peserta juga diberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya gizi seimbang, dengan dukungan dari ahli gizi Dinas Kesehatan. Pendekatan ini menjadi penting karena stunting bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga keterbatasan akses informasi tentang nutrisi yang benar.

Hero juga menekankan pentingnya kesinambungan program ini dengan layanan konseling pasca-pelatihan. DP3A menyediakan pendampingan berkala untuk memastikan keluarga menerapkan pola makan yang benar di rumah.

“Pendampingan ini sangat penting, agar keterampilan yang diperoleh tidak hanya bersifat sementara, tetapi menjadi kebiasaan yang terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.

Baca juga  Anggota DPRD Kaltim Jelaskan Beda Tugas Legislatif dan Eksekutif dalam Pembangunan Infrastruktur

Program pelatihan ini menjadi bukti nyata bahwa pencegahan stunting tidak hanya bisa diatasi melalui intervensi medis, tetapi juga dengan pemberdayaan keluarga secara langsung. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat, keluarga di Kukar diharapkan mampu mencegah stunting dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak mereka.

Penulis : Reihan Noor

Berita Lainnya