KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah menetapkan prioritas utama mereka, yaitu menciptakan lingkungan yang ramah bagi perempuan dan anak.
Program ambisius ini selaras dengan arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, dan menandai komitmen kuat DP3A Kukar untuk meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan bagi kelompok-kelompok rentan di daerah tersebut.
Sekretaris DP3A Kukar, Hero Suprayetno, menjelaskan bahwa beberapa program kunci yang akan dilaksanakan mencakup pembangunan gender, pembinaan anak, peningkatan kualitas keluarga, serta program pelindung lainnya.
“Judul ini pun akan mengalami manuver sesuai kebutuhan Kukar. Dan yang saat ini tengah fokus, meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM),” ungkap Hero pada Jumat (26/04).
Dirinya menegaskan bahwa DP3A Kukar berupaya memperluas jangkauan perlindungan di seluruh wilayah Kukar, terutama dalam penanganan kasus-kasus yang telah ada. “Fokus kita saat ini adalah untuk memberikan jangkauan perlindungan di semua daerah yang ada di Kukar. Dalam mengolah kasus, seperti yang sudah kita lakukan selama ini,” tambahnya.
Untuk bidang perlindungan anak, DP3A Kukar tengah memperkuat struktur kelembagaan, kebijakan, dan meningkatkan partisipasi masyarakat. “Dimulai dari organisasi kemasyarakatan dalam membangun rumah ibadah yang ramah anak, Puskesmas ramah anak, hingga sekolah ramah anak. Itu bagian kita memperkuat jejaring dalam konteks pembangunan Kukar Layak Anak,” tegasnya.
Selain itu, DP3A Kukar juga mendorong Pengarusutamaan Gender (PUG) dengan membangun partisipasi masyarakat terhadap kesetaraan dan keadilan gender. “Untuk PUG kita bangun mulai dari aspek ekonomi, sosial, budaya, politik, dan hukum. Sehingga jika ada kegiatan-kegiatan yang bersifat umum, tidak hanya laki-laki saja. Namun demikian dengan perempuan ikut terlibat di dalamnya,” jelasnya dengan lebih rinci.
Program-program ini akan dilaksanakan melalui kolaborasi dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. “Melalui program-program inilah yang pihaknya akan kolaborasikan. Sehingga bukan pada implementasinya tidak hanya dengan DP3A saja realisasinya tapi juga melibatkan OPD terkait,” tutupnya. (Adv)