Mengenal Lebih Dalam Fakta Unik Seputar Air Mata dan Perannya bagi Kesehatan Mata

Foto: Ilustrasi

Akupedia.id – Air mata kerap dianggap sekadar simbol emosi, baik saat seseorang merasa sedih maupun terharu. Namun, di balik itu, air mata memiliki fungsi vital untuk menjaga kesehatan mata. Cairan yang dihasilkan kelenjar lakrimal di kelopak mata bagian atas ini berperan melembapkan, menutrisi, sekaligus melindungi mata dari kerusakan.

Tanpa air mata, mata akan lebih rentan mengalami kekeringan hingga iritasi. Menariknya, air mata tersusun atas beberapa lapisan dan memiliki jenis berbeda sesuai fungsinya.

Tiga Lapisan Penting dalam Air Mata

Air mata terbagi atas tiga lapisan utama, yaitu:

  • Lapisan air, mengandung vitamin dan mineral penting untuk menjaga jaringan mata tetap sehat dan lembap.

  • Lapisan minyak, berfungsi mencegah air mata menguap terlalu cepat sehingga kelembapan mata tetap terjaga. Jika lapisan ini berkurang, mata mudah kering.

  • Lapisan lendir, bertugas membantu lapisan air menempel di permukaan mata. Tanpa lendir, air mata tidak mampu melumasi mata secara menyeluruh.

Baca juga  Asal-Usul Gas Air Mata: Dari Senjata Perang Hingga Alat Pengendali Massa

Ketiga lapisan ini membawa nutrisi penting seperti kalium, sodium, kalsium, magnesium, protein, hingga lemak yang semuanya mendukung kesehatan mata.

Jenis-Jenis Air Mata dan Fungsinya

Meski terlihat sama, air mata ternyata terbagi menjadi beberapa jenis dengan peran berbeda:

  1. Air mata basal – diproduksi setiap hari untuk melindungi dan melumasi mata agar tetap lembap serta terhindar dari infeksi.

  2. Air mata refleks – muncul ketika mata terkena rangsangan dari luar, misalnya debu, asap, atau bawang, guna mengatasi iritasi.

  3. Air mata emosional – keluar saat seseorang merasa sedih, bahagia, atau terharu. Jenis ini mengandung hormon seperti prolaktin dan enkephalin, yang diyakini membantu mengurangi stres sehingga setelah menangis seseorang bisa merasa lebih lega.

Baca juga  7 Kebiasaan Sehari-hari yang Tanpa Disadari Bisa Merusak Ginjal

Faktor yang Menurunkan Produksi Air Mata

Produksi air mata dapat menurun karena berbagai sebab, antara lain:

  • Penuaan: setelah usia 50 tahun, produksi air mata cenderung berkurang akibat menurunnya protein dan melemahnya kelenjar lakrimal.

  • Infeksi kelenjar lakrimal (dakrioadenitis): peradangan akibat bakteri atau virus bisa menghambat produksi air mata.

  • Penyakit tertentu: kondisi autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis, skleroderma, hingga sindrom Sjögren dapat memengaruhi kelenjar air mata. Begitu juga kekurangan vitamin A, gangguan tiroid, maupun blefaritis.

  • Efek obat-obatan: beberapa obat, termasuk antihistamin, antidepresan, antihipertensi, dekongestan, dan pil KB, bisa menurunkan fungsi kelenjar air mata.

Baca juga  Tujuh Keajaiban Unik Dunia yang Jarang Terungkap

Pentingnya Menjaga Produksi Air Mata

Karena fungsinya begitu penting, menjaga kesehatan mata berarti juga memastikan produksi air mata tetap optimal. Bila mata terasa kering, penggunaan tetes mata buatan seperti hypromellose dapat membantu melembapkannya.

Namun, bila keluhan mata kering sering terjadi atau produksi air mata sangat terganggu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (Arf)

Sumber: Alodokter

Berita Lainnya