Politik Luar Negeri Thailand-Kamboja Membara di Tengah Krisis

Potret di sebuah toko terdapat asap yang mengepul akibat terkena serangan roket dari Kamboja. Foto/Facebook/Chatchak

Akupedia.id – Ketegangan politik antara Thailand dan Kamboja mencapai puncaknya pada Rabu malam, ketika pemerintah Thailand secara resmi menarik duta besarnya dari Phnom Penh. Tak hanya itu, Bangkok juga mengumumkan pengusiran duta besar Kamboja sebagai respons atas serangkaian insiden di wilayah perbatasan. Langkah ini menjadi titik balik yang memicu perhatian ASEAN.

Krisis bermula dari insiden ranjau darat yang melukai dua prajurit Thailand dalam waktu berdekatan. Pemerintah Thailand menyebut insiden tersebut sebagai provokasi yang membahayakan kedaulatan negara. Ketegangan yang semula terbatas di lapangan pun menjalar ke ranah diplomatik.

Baca juga  Secercah Harapan dari Gencatan Senjata Bersejarah

Sebagai respons militer, Thailand mengerahkan pesawat tempur F-16 pada Kamis (24/7) untuk menyerang target di wilayah Kamboja. Serangan udara tersebut menghancurkan satu instalasi militer dan menjadi momen eskalasi terbesar selama konflik dua hari terakhir. Pemerintah Thailand menyebut operasi itu sebagai tindakan defensif.

Sementara itu, Malaysia bergerak cepat untuk mencegah situasi berkembang menjadi perang terbuka. Perdana Menteri Anwar Ibrahim langsung turun tangan dan melakukan upaya diplomatik dengan kedua negara. Hasilnya diumumkan keesokan harinya: gencatan senjata telah disepakati.

Baca juga  Viral di TikTok, Lagu Melly Mike Antar Pacu Jalur Riau ke Dunia

Dalam unggahan resminya, Kementerian Luar Negeri Thailand menyatakan setuju atas usulan Malaysia, namun tetap menekankan bahwa pelaksanaan gencatan harus mempertimbangkan kondisi di lapangan. “Perlu ditegaskan bahwa sepanjang hari, pasukan Kamboja terus melanjutkan serangan membabi buta mereka,” tulis pernyataan resmi Thailand di X.

Gencatan senjata disepakati, tetapi belum dilaksanakan sepenuhnya karena pasukan militer dari kedua belah pihak masih berjaga di zona konflik. “Kedua pihak meminta waktu untuk menarik pasukan,” jelas Anwar Ibrahim dalam keterangannya. Proses ini akan dikawal langsung oleh ASEAN demi menjaga kestabilan kawasan.

Baca juga  Subuh Berdarah di Kongo: Serangan ISIS Tewaskan Puluhan Warga

Dengan tensi politik yang masih tinggi, proses perdamaian diperkirakan berjalan secara bertahap. Gencatan ini diharapkan menjadi batu loncatan untuk dialog lebih lanjut di antara kedua negara yang bersitegang sejak Mei lalu. Diplomasi regional kini menjadi satu-satunya harapan untuk mencegah konflik meluas.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20250725231349-4-652376/thailand-kamboja-sepakat-gencatan-senjata-ini-syaratnya
Penulis : Arnelya NL

Berita Lainnya