Penipuan Label Beras Premium Disorot Presiden Prabowo, Serukan Penindakan Tegas atas Sabotase Ekonomi Bangsa

Prabowo Subianto dalam peluncuran Kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Desa Bentangan, Klaten, Jawa Tengah. Foto/Youtube/Sekretariat Presiden

Akupedia.id, Klaten – Manipulasi kemasan beras menjadi salah satu bentuk kejahatan ekonomi yang disorot langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam pidatonya, ia mengungkapkan kekesalannya terhadap pengusaha nakal yang menjual beras biasa dengan label premium. Hal ini menurutnya merugikan konsumen dan mencederai kepercayaan rakyat.

Prabowo menyampaikan hal itu dalam acara peluncuran Koperasi Merah Putih di Klaten. Ia menegaskan, praktik tersebut adalah bentuk penipuan dan pelanggaran pidana. “Saudara-saudara, ini adalah penipuan. Ini pidana,” ucapnya lantang.

Presiden juga menyebut bahwa kerugian negara akibat ulah para pelaku bisa mencapai Rp100 triliun per tahun. Ia menggambarkan betapa besarnya angka itu dalam konteks pembangunan. “Uang sebanyak itu bisa memperbaiki seluruh sekolah di Indonesia dalam waktu 3,5 tahun,” katanya.

Baca juga  Sidang PHPU Kukar, Fokus pada Status Plt. Edi Damansyah

Ia menilai bahwa kejahatan tersebut merupakan bentuk sabotase terhadap ekonomi bangsa. Prabowo bahkan menyebut bahwa tindakan itu merupakan penikaman terhadap rakyat kecil. Karena itulah ia memerintahkan aparat penegak hukum untuk bertindak cepat dan tegas.

Menanggapi hal itu, Sutarto Alimoeso dari Perpadi menyatakan bahwa tindakan pelanggaran memang harus ditindak. Namun, ia mengingatkan agar data yang digunakan oleh pemerintah benar-benar akurat dan adil. Ia menyebut bahwa pihaknya tak keberatan jika penegakan hukum dilakukan secara selektif terhadap pelaku curang.

Baca juga  Nusron Wahid: #KaburAjaDulu Itu Menandakan Kurang Cinta Tanah Air

Menurut Sutarto, pasar gabah saat ini sedang mengalami lonjakan harga. Ia mengungkapkan bahwa karena stok menipis, harga di atas HPP justru menjadi kondisi umum. “Saat ini karena supply turun, GKP bisa tembus di atas Rp7.000,” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa tidak semua pengusaha memanfaatkan situasi ini secara curang. Beberapa tetap mematuhi regulasi pemerintah meskipun margin usaha mereka tipis. “Keuntungan penggilingan hanya sekitar 1-2%, tapi karena volume besar, tetap terlihat signifikan,” jelasnya.

Baca juga  Persiapan Matang Timnas U-20 Indonesia Menuju Piala Asia 2025

Ketua Perpadi itu juga menjelaskan skala usaha yang berbeda-beda di sektor ini. Menurutnya, penggilingan kecil hanya mampu memproses 10-15 ton gabah per hari, sementara yang besar bisa melampaui 500 ton per hari. Dengan demikian, potensi keuntungan memang sangat besar jika disalahgunakan.

Presiden Prabowo kembali menekankan bahwa negara tidak boleh kalah dari pengusaha serakah. “Kalau mereka tidak kembalikan, kita sita itu penggilingan-penggilingan padi yang brengsek itu,” tegasnya.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20250723173305-4-651648/kena-ancaman-keras-prabowo-bos-penggiling-padi-buka-suara-bilang-gini
Penulis : Arnelya NL

Berita Lainnya