Dukung Pendidikan Inklusif, Kukar Siapkan Lahan dan Data Peserta Sekolah Rakyat

Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono menghadiri agenda terkait pembahasan Sekolah Rakyat di Jakarta Selatan. Foto/Prokom Kukar

Akupedia.id, Tenggarong – Sebagai respons cepat terhadap kebijakan nasional, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah mengajukan tiga lokasi untuk pembangunan Sekolah Rakyat. Dua desa di Kecamatan Loa Kulu dan Muara Badak ditetapkan sebagai kawasan strategis. Langkah ini mendapat tanggapan positif dari pemerintah pusat.

Program Sekolah Rakyat sendiri merupakan inisiatif Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto. Bentuknya adalah sekolah berasrama yang mengintegrasikan pembinaan karakter dan pelatihan keterampilan hidup. Tujuannya ialah mengatasi kesenjangan pendidikan bagi anak-anak miskin.

Baca juga  Membangun Masa Depan Bebas Stunting di Kutai Kartanegara

Sunggono selaku Sekretaris Daerah Kukar menyampaikan kesiapan penuh dalam mendukung program ini. “Kami melihat Sekolah Rakyat bukan hanya sebagai tempat belajar, tapi sebagai ruang pembinaan karakter,” ungkapnya. Ia juga memastikan bahwa aspek teknis dan administrasi telah dituntaskan.

Berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), Kukar telah mengidentifikasi calon peserta didik. Proses ini dilakukan untuk menjamin ketepatan sasaran penerima manfaat. Bahkan lahan untuk sekolah dan dukungan infrastruktur telah dikonfirmasi ke kementerian.

Baca juga  Habitat Pesut Mahakam Akan Terus Dilindungi Pemkab Kukar

Verifikasi lapangan telah dilakukan oleh tim lintas kementerian, termasuk Kementerian Sosial, Pendidikan, dan PUPR. Mereka menilai Kukar sebagai daerah yang menunjukkan keseriusan tinggi. “Kami ingin memastikan bahwa anak-anak dari keluarga tidak mampu juga memiliki ruang dan peluang untuk menggapai masa depan,” kata Sunggono.

Dukungan pendanaan dari APBN 2025 akan meng-cover seluruh pembiayaan awal, termasuk operasional dan pembangunan fasilitas. Ini memberikan kelegaan fiskal bagi daerah. Pemerintah pusat menegaskan tidak ada beban anggaran tambahan bagi Kukar.

Baca juga  Pembangunan Kantor Camat Kota Bangun Darat Capai Hingga Rp16 Miliar

Kukar berharap, dengan menjadi pelopor, wilayahnya bisa menjadi contoh pendidikan inklusif nasional. Sunggono menyatakan bahwa pemerataan pendidikan harus menjadi bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045. “Kami ingin membuka pintu harapan baru,” ujarnya.

Di akhir pernyataannya, Sunggono menekankan pentingnya keadilan dalam akses pendidikan. “Kami tidak ingin ada anak-anak yang tertinggal karena alasan ekonomi,” katanya. Sekolah Rakyat disebutnya sebagai wujud nyata keadilan sosial.

(Adv/DiskominfoKukar)

Penulis : Arnelya NL

Berita Lainnya