Pemkab Kukar Dorong Desa Wisata Jadi Motor Ekonomi Baru, Dukung Infrastruktur dan Pelestarian Lingkungan

Desa Wisata Pela,. Foto/Mediaetam/Akbar

Akupedia.id, Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara terus memperkuat sektor pariwisata melalui pengembangan desa wisata berbasis masyarakat. Dinas Pariwisata Kukar mencatat sejak 2012 terdapat sepuluh desa yang aktif menjalankan program ini. Wilayah pengembangan tersebar di sejumlah kecamatan seperti Kota Bangun, Muara Wis, Anggana, dan Tenggarong Seberang.

Kemajuan signifikan terlihat pada desa-desa seperti Kedang Ipil, Pela, dan Sangkuliman yang berhasil menonjolkan potensi lokal masing-masing. Di Desa Kedang Ipil, keberhasilan pelestarian budaya lokal berjalan beriringan dengan pengembangan wisata alam. “Ketika semua elemen desa bersinergi, dampaknya terasa langsung pada sektor ekonomi dan sosial,” ungkap Plt Kadispar Kukar, Arianto.

Baca juga  8 Proyek Pengendali Banjir di Tenggarong Kukar Digarap Hingga 2025

Di Desa Pela dan Sangkuliman, kekuatan utama terletak pada ekowisata yang berfokus pada pelestarian pesut Mahakam. Sejak tahun 2023, pemerintah daerah telah memberikan dukungan infrastruktur untuk mendukung pelestarian dan peningkatan kunjungan wisata. Hal ini dilakukan agar ekowisata juga berdampak pada kesejahteraan warga.

Meskipun demikian, tidak semua desa mengalami kemajuan yang sama. Beberapa desa masih menghadapi kendala klasik seperti keterbatasan fasilitas dasar dan minimnya pelatihan bagi pengelola. Pemerintah terus melakukan pendampingan secara bertahap guna memastikan desa-desa tersebut tidak tertinggal dalam program.

Baca juga  Pemkab Kukar Gencarkan Sosialisasi untuk Tingkatkan Partisipasi Pemilih pada Pilkada 2024

Pendekatan lintas sektor pun diambil oleh Dinas Pariwisata Kukar untuk mendorong percepatan pengembangan desa wisata. Kolaborasi dengan OPD lain dinilai penting agar pembangunan tidak hanya fokus pada sektor pariwisata, tetapi juga mencakup ekonomi, sosial, dan lingkungan. “Dukungan dari OPD lain sangat penting agar aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dapat berjalan seimbang,” jelas Arianto.

Peran aktif masyarakat dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menjadi penentu utama keberhasilan program ini. Arianto menilai komitmen dari pengelola lokal adalah fondasi untuk keberlanjutan desa wisata. Semakin besar keterlibatan warga, maka semakin tinggi pula manfaat ekonomi yang dirasakan masyarakat desa.

Baca juga  Cegah Potensi Laka, Pemkot Samarinda Perbaiki Tikungan Dan Pelebaran Jalan Di Kawasan Gunung Manggah

Dengan strategi ini, pemerintah berharap desa wisata di Kukar tidak hanya menambah daftar destinasi menarik, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi lokal. Arianto menegaskan bahwa desa wisata ke depan diharapkan menjadi sumber pertumbuhan dan identitas budaya. Ia menyatakan, “Kami ingin desa wisata tidak hanya memperkaya destinasi wisata, tetapi juga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi masyarakat desa.”

(Adv/DiskominfoKukar)

Penulis : Arnelya NL

Berita Lainnya