Akupedia.id, Kutai Kartanegara – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Bangun Darat resmi dilantik pada Kamis (8/8/2024) dan langsung diamanatkan untuk terlibat dalam salah satu isu kesehatan yang menjadi prioritas pemerintah, yakni penanganan stunting di Kutai Kartanegara.
Hal tersebut disampaikan Camat Kota Bangun Darat, Zulkifli. Menurutnya, DWP punya peran yang sangat strategis untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting di wilayah Kutai Kartanegara.
Masalah stunting adalah kondisi gizi kronis akibat kurangnya asupan nutrisi dalam jangka waktu panjang, dan sudah lama menjadi fokus utama Pemerintah Daerah (Pemda).
Dalam kasus stunting, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian untuk menangani masalah yang kompleks ini. Oleh sebab itu, kehadiran DWP benar-benar dibutuhkan sebagai mitra pemda.
Pasalnya lanjut Zulkifli, DWP dianggap mampu menjalankan program-program kesehatan yang sudah dirancang sebelumnya.
“Dengan keterlibatan DWP, semoga program-program pemerintah, seperti penyediaan makanan tambahan (PMT) untuk anak balita dan ibu hamil yang berisiko stunting, dapat dilaksanakan dengan baik dan menjangkau lebih banyak keluarga yang membutuhkan,” ujarnya.
Selain membantu pendistribusian makanan tambahan, Zulkifli menekankan bahwa DWP memiliki peran strategis dalam penyebaran informasi dan edukasi kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu yang menjadi sasaran utama program pencegahan stunting.
Edukasi mengenai pentingnya asupan gizi seimbang serta penerapan pola hidup sehat bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak balita menjadi fokus utama mereka.
“Keterlibatan DWP dalam sosialisasi pola makan sehat dan pentingnya gizi sangat diharapkan. Ini salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting, terutama di kalangan ibu-ibu,” tambahnya.
Sosialisasi yang dilakukan oleh DWP akan bekerja sama dengan tenaga kesehatan di Puskesmas, kader-kader posyandu, serta perangkat pemerintahan setempat.
Kolaborasi ini diharapkan Zulkifli, mampu memperkuat upaya yang telah berjalan dan memastikan pesan-pesan kesehatan sampai kepada semua lapisan masyarakat.
Pada intinya, perlu adanya kolaborasi antara berbagai pihak. Melalui sinergi ini, Zulkifli yakin target penurunan angka stunting di Kabupaten Kutai Kartanegara dapat tercapai lebih cepat.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri menangani masalah ini. Semua elemen masyarakat harus bahu-membahu untuk memastikan anak-anak di Kutai Kartanegara khususnya Kota Bangun bisa mendapatkan kesempatan tumbuh sehat dan kuat, tanpa terkendala masalah gizi,” tegasnya.
Zulkifli optimistis bahwa peran DWP dalam upaya percepatan penanganan stunting akan sangat signifikan. Selain karena luasnya jaringan DWP, kepercayaan masyarakat terhadap organisasi ini menjadi modal penting dalam menyukseskan berbagai program yang dirancang pemerintah daerah.
“Kami percaya, dengan adanya dukungan penuh dari DWP, kita bisa menurunkan angka stunting lebih cepat. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tugas kita semua sebagai masyarakat untuk memastikan masa depan anak-anak di Kutai Kartanegara lebih cerah,” tutupnya.